Cara Menghitung Volume Silinder dan Perbandingan Kompresi

Cara Menghitung Volume Silinder dan Perbandingan Kompresi

Oke Sobat, kali ini saya akan membahas mengenai silinder mesin, tipe tipe mesin oleh perbandingan lubang silinder dengan langkah piston, cara menghitung volume langkah piston, cara mengukur perbandingan kompresi, dan lain lain. Lebih jelasnya baca artikel dibawah!

Tipe mesin berdasarkan perbandingan lubang silinder dengan volume silinder

Mesin dapat diklasifikasikan dalam 3 tipe oleh perbandingan perbandingan lubang silinder dengan volume silinder dengan langkah piston. yaitu sebagai berikut:

Long Stroke Engine

Mesin yang langkah pistonnya lebih panjang daripada diameter silindernya.

Square Engine

Mesin yang langkah pistonnya sama dengan diameter silindernya.


Short Stroke atau Over Square Engine 

Mesin yang langkah pistonnya lebih pendek daripada diameter silindernya.

Pada kecepatan mesin yang sama (rpm poros engkol), kecepatan piston pada square engine atau over square engine lebih rendah daripada long stroke engine. Ini berarti bahwa silinder, piston, dan ring piston keausannya dapat berkurang menggunakan square atau over square engine. Selain itu tinggi mesin atau panjang mesin menjadi berkurang. Maka square dan over square engine banyak digunakan pada mobil penumpang.
  • TMA (Titik Mati Atas): Posisi piston ketika piston mencapai langkah tertinggi di dalam silinder.
  • TMB (Titik Mati Bawah): Posisi piston ketika piston mencapai langkah terterendah di dalam silinder.

Volume Silinder atau Langkah Piston

Volume langkah piston (piston displacement) atau volume silinder adalah jumlah volume dari luas silinder dikali panjang posisi TMA ke TMB ( untuk mesin yang silindernya lebih dari satu, dipakai istilah total displacement). Pada umumnya volume silinder makin besar menghasilkan output yang lebih besar pula, karena campuran udara dan bahan bakar makin banyak

cara menghitung volume silinder sebagai berikut:

V = (π/4) D^2 x L x N

V : Volume silinder
D : Diameter silinder
L : Panjang langkah
N : Jumlah silinder

Perbandingan Kompresi

Perbandingan kompresi menunjukkan berapa jauh campuran udara dan bahan bakar yang dihisap selama langkah hisap dan dikompresikan dalam silinder selama langkah kompresi.

Dengan kata lain adalah perbandingan volume ruang bakar ditambah volume silinder dengan volume ruang bakar. 

cara menghitung perbandingan kompresi

Perbandingan Kompresi = (V1 + V2) / V1

contoh: 
(V1 + V2) / V1 = (32 cc + 315 cc) / 32 cc = 10,8
Perbandingan Kompresi = 10,8 : 1
Perbandingan kompresi yang lebih tinggi menghasilkan gas pembakaran lebih besar pula, dan menghasilkan output yang lebih besar. akan tetapi untuk mesin bensin jika perbandingan kompresi terlalu besar akan timbul masalah yang lain tergantung bahan bakar yang digunakan.
Pada umumnya perbandingan kompresi mesin bensin antara 8:1 - 11:1 dan mesin diesel antara 16:1 - 20:1.

Daya Output Mesin

Daya output mesin yaitu rata-rata kerja yang dilakukan dalam satu waktu dengan satuan kilowatt (KW) atau yang biasa digunakan HP (Horse Power) dan PS (German Horse Power). hubungan kedua satuan ini dengan kilowatt adalah:
1 PS = 0,7355 KW
1 HP = 0,7457 KW

Momen atau Torsi Mesin

Momen mesin atau Torsi mesin adalah nilai yang menunjukkan gaya putar pada output mesin ( Poros Engkol ). Nilai ini memiliki satuan Newton Meter (N-M) dan dapat dihitung sebagai berikut:
T= N x r
T: Momen atau Torsi
N: Gaya
r: Jarak putar.

Mungin itu saja yang dapat saya jelaskan dalam artikel Cara Menghitung Volume Silinder dan Perbandingan Kompresi, Semoga bermanfaat !

Comments

Popular posts from this blog

8 Alat Ukur Yang Biasa Digunakan Saat Overhaul

3 Susunan Dasar Sistem EFI

Overhaul Mesin Kijang 3K Sesuai Prosedur