4 Macam Sistem Pendingin Mesin Sepeda Motor

4 Macam Sistem Pendingin Mesin Sepeda Motor – Untuk mengatasi terjadinya terlalu panas pada silinder, piston, dan katup. Atau perubahan bentuk atau pembakaran bahan bakar yang abnormal, bagian mesin yang langsung berhubungan dengan temperatur tinggi karena pembakaran gas, harus didinginkan untuk mempertahankan temperatur tertentu. Ada beberapa cara atau sistem pendinginan untuk melepas panas, antara lain sistem pendingin udara (air cooling), sistem pendingin udara bertekanan (forced air cooling), sistem pendingin air (water cooling), Sistem pendingin oli (oil cooling sistem). Lebih jelasnya seperti dibawah.

1. Sistem Pendingin Udara (Air Cooling System)

Sistem pendingin ini mengarahkan aliran udara dingin ke sirip pendingin yang ada pada mesin saat kendaraan berjalan. Panas pada silinder mengalir dari dinding silinder sebelah dalam ke dinding luar kemudian keluar ke udara luar, penghantaran panas dari dalam ke luar tergantung juga dari jenis logam/material yang digunakan. Itulah sebabnya alumunium dengan daya hantar panas yang baik digunakan pada silinder atau kepala silinder.
Pendinginan pada dinding tergantung pada temperature udara yang melewai sirip sirip pendingin, luas penampang sirip pendingin dan kecepatan aliran udara tersebut. Sirip-sirip pendingin yang terbuat dari alumunium ditempatkan berjarak 8-15mm dengan panjang sekitar 50-80mm tergantung ukuran mesinnya. Untuk menghindari bunyi karena getaran. Sirip sirip dihubungkan dengan rusuk atau diganjal karet, atau langsung berbentuk sirip menjadi satu kesatuan dari silinder dan kepala silinder.

2. Sistem Pendingin Udara Bertekanan (Forced Air Cooling System)

Sistem pendingin ini menggunakan Forced Air (udara bertekanan) yang berasal dari kipas yang terpasang pada mesin yang dihubungkan langsung dengan poros engkol sedemikian rupa agar berputar ketika mesin bekerja. Udara bertekanan yang dihasilkan oleh kipas dialirkan ke silinder dan kepala silinder. Agar pendinginan lebih efektif digunakan saluran udara dan sirip-sirip.

3. Sistem Pendingin Air (Water Cooling System)

Pada sistem pendingin ini, air digunakan sebagai cairan pendingin, seluruh/sebagian silinder dan kepala silinder dialiri air. Ketika temperature air naik maka air dalirkan ke radiator untuk didiingankan dibantu dengan tekanan udara dari kipas angin elektrik yang terpasang pada radiator. Seperti pada gambar diatas, sistem pendingin air terdiri dari sebuah pompa air, thermostat, radiator, selang dan perlengkapan lain untuk pendinginan yang lebih efektif. Lebih jelasnya mengenai komponen Sistem Pendingin Air dijelaskan di bawah:

a. Radiator

Radiator mendinginkan air yang temperaturnya tingi, terdiri dari tangki atas (upper tank), Tangki bawah (lower tank), Tutup radiator, Jalur radiator (Radiator core) atau Jalur air serta bagian lainnya.

Jalur radiator terdiri dari banyak saluran yang dialiri air dan bersirip untuk mengalirkan panas. Ketika air panas mengalir, sirip sirip mendinginkannya karena terpaan angin yang biasanya dibantu oleh kipas angin elektrik.

b. Tutup Radiator (Radiator Cap)

Tutup radiator ini dilengkapi oleh katup tekanan dan katup vakum. Fugsi dari tutup radiator ini ketika air pendingin mengembang dan tekanannya naik, air dipertahankan untuk tidak mendidih walaupun temperaturnya sudah 100 derajat celcius atau bahkan diatasnya.
Kerja dari tutup radiator dapat dilihat pada gambar dibawah:

Ketika temperature air naik dan tekanan di dalam radiator mencapai nilai tertentu, katup bertekanan akan terbuka (1) mengalirkan air kearah tabung penampung. Sebaliknya saat air mendingin dan tercipta kevakuman di radiator, katup vakum akan terbuka (2), maka air dari tabung penampung mengalir ke radiator dan tekanan pada radiator terjaga.

c. Thermostat

Termostat terletak pada saluran sirkulasi air pendingin yang berfungsi menjaga temperatur air pendingin agar mesin tetap terjaga pada suhu kerja. Cara kerjanya, ketika mesin masih dingin termostat menutup aliran air pendingin agar tidak kembali ke radiator. Kemudian ketika mesin sudah panas dan temperatur air pendingin juga tinggi thermostat akan membuka aliran air pendingin dan dapat kembali ke radiator untuk didinginkan sehingga temperatur dari air dapat dijaga.

4. Sistem Pendingin Oli (Oil Cooling System)

Sistem pendingin oli ini memilik 2 fungsi sekaligus yakni selain mendinginkan mesin menggunakan media oli mesin sebagai pendingin juga mengalirkan oli mesin ke bagian-bagian mesin sebagai pelumas. Kerja dari Sistem ini menggunakan kerja dari sistem pelumasan, hanya saja aliran oli dialirkan melewati oil cooler yang memiliki sirip sirip untuk mendinginkan oli karena terpaan udara dari depan.

Itu saja penjelasan mengenai 4 Macam Sistem Pendingin Mesin Sepeda Motor. Semoga bermanfaat!

Comments

Popular posts from this blog

8 Alat Ukur Yang Biasa Digunakan Saat Overhaul

3 Susunan Dasar Sistem EFI

Overhaul Mesin Kijang 3K Sesuai Prosedur