5 unsur yang terkandung dalam emisi gas buang
Gas Buang dan Unsur yang Terkandung
5 unsur yang terkandung dalam emisi gas
buang - Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar di dalam
mesin yang dikeluarkan melalui sistem pembuangan mesin. Emisi gas yang
dihasilkan oleh pembakaran kendaraan bermotor pada umumnya berdampak
negatif terhadap lingkungan. Sehingga perlu diambil beberapa langkah untuk
dapat mengendalikan gas buang yang dihasilkan tersebut. Salah satu caranya
adalah dengan pemeriksaan atau uji emisi berkala untuk mengetahui kandungan
gas buang kendaraan yang berpotensi mencemari lingkungan. Ada lima unsur
dalam gas buang kendaraan yang perlu diukur yaitu senyawa Hidrokarbon (HC),
Karbon Monoksida CO, Karbon Dioksida CO2, Oksigen O2
dan senyawa Nitrogen Oksida NOx.
1. Senyawa Hidrokarbon (HC)
Bensin adalah senyawa hidrokarbon, jadi setiap HC yang didapat di gas buang
kendaraan menunjukkan adanya bensin yang tidak terbakar dan terbuang
bersama sisa pembakaran. Apabila suatu senyawa hidrokarbon terbakar
sempurna (bereaksi dengan oksigen) maka hasil reaksi pembakaran tersebut
adalah karbondioksida (CO2) dan air(H2O). Walaupun
rasio perbandingan antara udara dan bensin (AFR) sudah tepat dan didukung
oleh desain ruang bakar mesin saat ini yang sudah mendekati ideal, tetapi
tetap saja sebagian dari bensin seolah-olah tetap dapat bersembunyi dari
api saat terjadi proses pembakaran dan menyebabkan emisi HC pada ujung
knalpot cukup tinggi.
2. Karbon Monoksida (CO)
Gas karbonmonoksida adalah gas yang relatif tidak stabil dan cenderung
bereaksi dengan unsur lain. Kenaikan emisi CO terjadi apabila AFR sedikit
saja lebih kaya dari angka idealnya (AFR ideal = lambda = 1.00) maka emisi
CO akan naik secara drastis. Jadi tingginya angka CO menunjukkan bahwa AFR
terlalu kaya dan ini bisa disebabkan antara lain karena masalah di fuel
injection system seperti fuel pressure yang terlalu tinggi, sensor
temperatur mesin yang tidak normal, air filter yang kotor, PCV system yang
tidak normal, karburator yang kotor atau setelannya yang tidak tepat.
Karbon monoksida (CO), dapat diubah dengan mudah menjadi CO2
dengan bantuan sedikit oksigen dan panas. Saat mesin bekerja dengan AFR
yang tepat, emisi CO pada ujung knalpot berkisar 0.5% sampai 3.5% untuk
kendaraan bermotor tipe M (kendaraan penumpang) menurut peraturan meteri
lingkungan hidup No 5 tahun 2009.
3. Karbon Dioksida (CO2)
Konsentrasi CO2 menunjukkan secara langsung status proses
pembakaran di ruang bakar. Semakin tinggi maka semakin baik. Saat AFR
berada di angka ideal, emisi CO2 berkisar antara 12% sampai 15%.
Apabila AFR terlalu kurus atau terlalu kaya, maka emisi CO2 akan
turun secara drastis. Apabila CO2 berada dibawah 12%, maka kita
harus melihat emisi lainnya yang menunjukkan apakah AFR terlalu kaya atau
terlalu kurus.
Jika ada kebocoran exhause pipe dapat dilihat dari hasil CO2
yang terlalu rendah namun hasil CO dan HC normal.
4. Oksigen (O2)
Konsentrasi dari oksigen di gas buang kendaraan berbanding terbalik dengan
konsentrasi CO2. Untuk mendapatkan proses pembakaran yang
sempurna, maka kadar oksigen yang masuk ke ruang bakar harus mencukupi
untuk setiap molekul hidrokarbon.
Normalnya konsentrasi oksigen di gas buang adalah sekitar 2% atau lebih
kecil bahkan mungkin 0%. Tapi kita harus berhati-hati apabila konsentrasi
oksigen mencapai 0%. Ini menunjukkan bahwa semua oksigen dapat terpakai
semua dalam proses pembakaran dan ini dapat berarti bahwa AFR cenderung
kaya. Dalam kondisi demikian, rendahnya konsentrasi oksigen akan
berbarengan dengan tingginya emisi CO. Apabila konsentrasi oksigen tinggi
dapat berarti AFR terlalu kurus tapi juga dapat menunjukkan beberapa hal
lain. Apabila dibarengi dengan tingginya CO dan HC bila oksigen terlalu
tinggi dan lainnya rendah berarti ada kebocoran di exhaust sytem.
5. Senyawa NOx
Senyawa NOx adalah ikatan kimia antara unsur nitrogen dan oksigen. Dalam
kondisi normal atmosfer, nitrogen adalah gas yang amat stabil yang tidak
akan berikatan dengan unsur lain. Tetapi dalam kondisi suhu tinggi dan
tekanan tinggi dalam ruang bakar, nitrogen akan memecah ikatannya dan
berikatan dengan oksigen. Senyawa NOx ini sangat tidak stabil dan bila
terlepas ke udara bebas, akan berikatan dengan oksigen untuk membentuk NO 2. Inilah yang amat berbahaya karena senyawa ini amat beracun
dan bila terkena air akan membentuk asam nitrat.
Tingginya konsentrasi senyawa NOx disebabkan karena tingginya temperature
oksigen dan ruang bakar. Untuk menjaga agar konsentrasi NOx tidak tinggi
maka diperlukan kontrol secara tepat terhadap AFR dan suhu ruang bakar
harus dijaga agar tidak terlalu tinggi.
Tumpukan kerak karbon yang berada di ruang bakar juga akan meningkatkan
kompresi mesin dan dapat menyebabkan timbulnya titik panas yang dapat
meningkatkan kadar NOx. Mesin yang sering detonasi juga akan menyebabkan
tingginya konsentrasi NOx.
Itu saja penjelasan dari 5 unsur yang terkandung dalam emisi gas. Semoga
bermanfaat!
Comments
Post a Comment