Periode Pembakaran Pada Mesin Diesel
Periode
Pembakaran Pada Mesin Diesel
- Pada motor Diesel, bahan bakar dan udara dicampur didalam silinder, udara
diisap dan dikompresi, bahan bakar diinjeksikan pada akhir langkah
kompresi, sehingga campuran tidak atau sulit mencapai keadaan yang homogen
/ tercampur rata dengan baik.
Fase – fase pembakaran untuk motor diesel secara umum bisa dibagi menjadi
tiga periode :
- Periode persiapan pembakaran
- Periode pembakaran cepat
- Periode pembakaran terkendali
Tetapi sebenarnya secara lebih terperinci proses tersebut bisa dibagi
menjadi 4 periode yaitu dengan tambahan periode ke-4 :Periode pembakaran
lanjutan.
(Baca Juga:
Pengertian Oskilasi Pada Kendaraan)
1. Periode Persiapan Pembakaran
Periode ini merupakan periode pembakaran mesin diesel antara saat dimulainya penyemprotan bahan
bakar sampai saat menyalanya bahan bakar.
Persiapan pembakaran ini juga disebut delay periode, dalam periode ini terjadi
pemanasan dan penguapan bahan bakar oleh panas udara yang terkompresi
sehingga temperature akan mencapai temperature nyalanya/titik apinya.
Periode ini sangat berpengaruh terhadap operasinya mesin, periode persiapan
yang pendek akan dilanjutkan dengan kenaikan tekanan yang halus sehingga
akan memberikan operasi mesin yang halus pula. Apabila periode ini cukup
panjang akan diikuti oleh laju kenaikan tekanan yang besar sehingga akan
menghasilkan operasi mesin yang kasar dan keras disertai dengan knocking pada mesin.
Panjang pendeknya periode persiapan pembakaran ini dipengaruhi oleh :
- Suhu udara masuk
- Tekanan masuk
- Perencanaan ruang bakar
- Pengabutan bahan bakar
- Timing (pengaturan waktu) injeksi bahan bakar
- Kecepatan mesin
- Kualitas penyalaan (cetan number bahan bakar)
2. Periode Pembakaran Cepat
Periode ini adalah periode pembakaran mesin diesel dimana bahan bakar yang telah disemprotkan
kedalam ruang bakar terbakar dengan cepat dan ini menghasilkan laju
kenaikan tekanan yang cukup cepat.
Periode ini berlangsung sampai beberapa derajat sesudah TMA, dimana jumlah
bahan bakar yang disemprotkan sudah mulai berkurang atau bahkan sudah
berhenti.
Disini tidak dikehendaki adanya suatu laju kenaikan tekanan yang sangat
tinggi sebagai akibat dari banyaknya bahan bakar yang tertimbun dan
terbakar secara tiba-tiba, karena hal itu akan merusakan mesin itu sendiri.
Laju kenaikan tekanan yang sangat tinggi ini menimbulkan letupan dan ini
yang disebut dengan knocking pada mesin diesel.
3. Periode Pembakaran Terkendali
Pada periode ini masih terjadi kenaikan tekanan sampai tekanan maksimum
tercapai, tetapi disini laju kenaikan tekanan sudah tidak begitu tinggi
karena sudah diimbangi dengan gerakan dari piston yang memperbesar volume
ruang bakar.
Periode ini merupakan bagian yang utama dari proses pembakaran mesin diesel dan diharapkan
semua bahan bakar dapat terbakar semua pada periode ini.
Dari hasil eksperimen untuk memperoleh efisiensi yang paling tinggi dengan delay periode yang
sependek-pendeknya diusahakan agar tekanan gas maksimum terjadi pada 15 sampai 20 derajat sudut engkol sesudah TMA.
4. Periode Pembakaran Lanjutan
Periode pembakaran lanjutan ini merupakan periode pembakaran mesin diesel yang tidak dikehendaki
dan diusahakan agar berlangsung dalam waktu yang sependek-pendeknya. Dalam
periode ini terjadi pembakaran dari sisa bahan bakar yang belum sempat
terbakar pada periode pambakaran terkendali, sebagai akibat dari kurang
sempurnanya pencampuran bahan bakar dan udara.
Periode ini dapat diperpendek dengan mempertinggi aliran turbulen dari udara
didalam ruang bakar.
Itu saja penjelasan pada artikel yang berjudul Periode Pembakaran Pada Mesin Diesel. Semoga
bermanfaat!
Comments
Post a Comment