Sistem Pelumasan Pada Mesin
Sistem Pelumasan Pada Mesin –
Oke sob kali pada artikel kali ini saya akan menjelaskan mengenai sistem
pelumasan pada mobil.
Mesin mobil terdiri dari bagian bagian logam yang bergerak. Beberapa
diantaranya ada yang berhubungan langsung secara tetap satu dengan lainnya.
Termasuk poros engkol dan batang piston dan bagian mekanisme katup.
Keausan akan terjadi karena gesekan antar bagian bagian mesin ketika mesin
berputar. Maka untuk mencegah keausan bagian bagian mesin tadi dilumasi
oleh oli pelumas secara kontinyu. Oli pelumas ini diatur oleh sistem
pelumasan pada mesin.
Seperti pada gambar dibawah yng memperlihatkan pelumasan mekanisme sebuah
poros yang berputar. Terbentuknya lapisan oli (Oil film) diantara poros dan
bantalan berfungsi mencegah kontak langsung, saat poros bergerak lambat
pada lapisan oli, dan tidak bersinggungan langsung dengan bantalan. Gesekan
antara dua bagian yang bergerak tetap ada, tetapi hanya kecil sekali.
(Baca Juga: Pengertian Mekanisme Engkol lengkap)
Fungsi Lain Oli Pelumas
Selain mengurangi gesekan dan mencegah keausan,Oli pelumas memiliki fungsi
lain, diantaranya:
1. Oli pelumas mendinginkan bagian bagian mesin yang bergesekan.
2. Berfungsi sebagai seal antara torak dengan lubang dinding silinder.
3. Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian mesin.
4. Mencegah karat pada bagian-bagian mesin.
Tipe Sistem Pelumasan
Oli disalurkan ke bagian-bagian mesin dengan beberapa cara/tipe, termasuk
tipe sistem tekanan penuh (fully-pressurezed method) tipe dengan cara
percikan dan tipe kombinasi antara tekanan dan percikan. Kebanyakan mobil
mobil sekarang menggunakan tipe sistem tekanan penuh.
Dalam sistem tekanan penuh ini, oli ditekan oleh gerakan mekanik dari pompa
oli dan disalurkan ke bagian mesin yang bergerak.
Aliran oli pada sistem tekanan penuh seperti gambar dibawah ini.
Pompa Oli
Pompa oli berfungsi menghisap oli dari bak oli kemudian menekan dan
menyalurkan ke bagian bagian mesin yang bergerak. Pompa oli ada yang
digerakkan oleh poros engkol (crankshaft) dan ada juga yang digerakkan oleh
poros nok (camshaft), timing belt dan sebagainya. Pompa oli yang banyak
digunakan biasanya pompa model roda gigi dan pompa trochoid.
Pompa model roda gigi
Pada pompa model roda gigi (gear pump) terdiri dari gigi penggerak (drive
gear) dan gigi yang digerakkan (driven gear) yang berputar bersamaan untuk
menghisap dan emompakan oli keluar. Roda gigi ini berada di dalam pompa
oli.
a. Pompa Oli tipe internal gear
Roda gigi yang digerakkan (driven gear) pada pompa oli digerakkan oleh gigi
penggerak (drive gear) yang dihubungkan langsung ke camshaft. Ruang volume
dibentuk oleh dua gigi yang berubah-ubah pada saat berputar. Oli dihisap ke
dalam pompa oli bila volume bertambah, dan oli akan keluar bila volume
berkurang. Pompa oli tipe internal (internal gear type) konstruksinya
sederhana dan kemampuannya dapat diandalkan.
b. Pompa Oli Tipe External Gear
Pompa oli tipe external terdiri dari dua roda gigi, seperti diperlihatkan
gambar di bawah ini, Roda penggerak (drive gear) digerakkan oleh camshatft.
Karena tidak adanya ruangan di dalam housing seperti halnya dengan inlet
dan saluran keluar (discharge opening) serta kecilnya ruangan antara gigi
dengan housing, saat gigi berputar oli tertekan keluar dari housing ke
saluran keluar. Pompa oli tipe external gear sudah lama digunakan, sebab
konstruksinva lebih sederhana serta lebih akurat.
Pompa Model Trochoid
Pompa model trochoid (trochoid pump) dilengkapi 2 rotor (rotor penggerak
dan rotor yang digerakkan) didalam rumah pompa (pump body). Bila rotor
penggerak berputar seperti pada gambar, rotor yang digerakkan langsung ikut
sama-sama berputar. Poros rotor penggerak tidak satu titik pusat (offset)
dengan rotor yang digerakkan. Oleh karena itu besarnya ruangan dibentuk
oleh dua rotor yang berputar, Oli terhisap ke pompa oli saat ruangan
membesar dan oli ditekan ketika ruang- annya mengecil. Trochoid pump
bentuknya sederhana dibandingkan dengan pompa model gigi dan lebih dapat
diandalkan. Selain itu juga, volume oli yang keluar lebih besar untuk
setiap kali berputar. Ini berarti ukuran atau bentuk pompa dapat
diperkecil.
Sistem Pengatur Tekanan Oli
Ketika pompa oli digerakkan oleh mesin, maka tekanan oli akan naik dan
pompa akan menghasilkan oli yang berlebihan saat kecepatan mesin bertambah.
Hal ini akan menimbulkan oli bocor hilangnya tenaga. Untuk mencegah hal ini
diperlukan semacam pengatur tekanan oli di dalam rumah pompa untuk menjaga
tekanan oli agar tetap konstan tanpa terpengaruh de ngan kecepatan mesin.
Ketika tekanan oli melebihi dari yang ditetapkan, oli akan mendorong pegas
yang terdapat pada relief valve dan membuka relief valve tersebut.
Selanjutnya oli kembali melalui relief valve ke bak oil (oil pan).
Itu saja penjelasan mengenai Sistem Pelumasan Pada Mesin. Semoga Bermanfaat!
Comments
Post a Comment